Peran Penting POROZ dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Zakat
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan zakat sebagai instrumen kunci dalam pembangunan masa depannya. Hal ini menjadi sorotan dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. Waryono, S.Ag., M.Ag. Menurutnya, Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ambisius Indonesia Emas 2045 melalui zakat.
POROZ, yang memiliki filosofi dan kekhasan sendiri, adalah organisasi yang menaungi Lembaga Amil ZakatĀ (LAZ) berbasis Organisasi Masyarakat. Saat ini, setidaknya ada tujuh anggota LAZ naungan POROZ diantaranya, Lazisnu, Lazismu, Laznas Dewan Da'wah, Lazpersis, Baitul Maal Hidayatullah, Wahdah Inspirasi Zakat, dan Laznas Al-Irsyad.
Prof. Waryono membayangkan bahwa POROZ akan menjadi poros utama dalam menjadikan masyarakat Indonesia berbondong-bondong membayar zakat ketika Indonesia memasuki era Emas pada tahun 2045. Mengapa zakat begitu penting? Zakat yang terkumpul akan memberikan kontribusi besar dalam memperkuat dan meningkatkan kualitas umat Islam di Indonesia.
Dalam wawancara ini, salah satu poin penting yang disoroti adalah pentingnya menyamakan visi-misi dari berbagai lembaga Amil zakat. POROZ memiliki peran kunci dalam mengintegrasikan berbagai lembaga tersebut. Prof. Waryono menekankan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dengan zakat, semua pihak terkait harus bergerak sejalan, menghilangkan perpecahan, dan bersatu dalam tekad untuk memberikan dampak positif yang besar.
Selain itu, Prof. Waryono juga menyoroti pentingnya perencanaan strategis bersama untuk memaksimalkan pengumpulan dan penggunaan zakat. Dalam kerangka ini, koordinasi antara lembaga zakat menjadi kunci untuk menghindari tumpang tindih dan memastikan dana zakat digunakan secara efektif.
Mengenai regulasi, Prof. Waryono menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji langkah-langkah untuk memastikan bahwa dana zakat dirasakan oleh umat dan bahwa tidak ada konflik ketika Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045. Regulasi yang baik akan memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat.
Wawancara ini menggarisbawahi pentingnya zakat sebagai instrumen kunci dalam pembangunan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Prof. Waryono menyimpulkan dengan mengajak semua pihak terlibat, termasuk pemerintah, organisasi pengelola zakat, dan masyarakat, untuk bersatu dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang didukung oleh zakat sebagai salah satu pilar utamanya. Dengan kerjasama yang kuat, Indonesia dapat meraih prestasi besar dalam mencapai visi tersebut melalui zakat, menjadikan negara ini lebih makmur dan adil bagi seluruh rakyatnya.