lazismu.org – Dalam rangka memperingati milad Nasyiatul Aisyiyah yang ke-93, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur menggandeng Lazismu Jawa Timur menyelenggarakan pemberian makanan bergizi dan penyuluhan kesehatan dalam rangka melakukan pencegahan terhadap stunting di Surabaya, Senin (9/8).
Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh
kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun
stimulasi yang tak memadai. Permasalahan stunting dan gizi buruk pada bayi dan
anak menjadi permasalahan prioritas nasional yang perlu ditangani bersama
antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Mari kita gencarkan kembali pencegahan stunting
di Surabaya. Meskipun saat ini Kita sedang berperang dengan situasi Pandemi
Covid-19,” ujar Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur Aini Sukriah, Senin
(09/8).
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, saat ini Pandemi
Covid-19 memang selalu membayangi setiap kegiatan. Akan tetapi hal tersebut
tidak menjadi masalah bagi NA. Pihaknya tetap fokus melakukan pendampingan
terhadap anak-anak stunting dan terus memberikan pelayanan terbaik.
“Kita harus menjalankan program kerja yang sudah
dirancang dengan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Ini sangatlah
penting karena kesehatan masyarakat justru lebih utama. Apalagi untuk menciptakan
generasi yang lebih baik demi bangsa dan negara ini,” imbuhnya.
Menurutnya, aanak-anak stunting membutuhkan
perhatian khusus terkait pemenuhan kebutuhan gizi seimbang yang dibutuhkan pada
usia balita. Usia balita dimana anak mengalami pertumbuhan baik fisik maupun
sel saraf otak. pertumbuhan sel saraf otak mempengaruhi tingkat kecerdasan
spiritual, intelektual, emosional. Kecerdasan anak dimasa depan sangat
diharapkan dalam kemandirian diri serta meningkatkan kesejahteraan
ekonomi keluarga, agama dan bangsa.
Faktor lingkungan lanjut Aini Sukriah, berperan
dalam menyebabkan perawakan pendek. Status gizi ibu, pemberian protein dalam
proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan
lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak turut
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sebagian besar perawakan pendek disebabkan
oleh malnutrisi.
“Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak
yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting
jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan,
perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental
dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala
jangka panjang pada Kesehatan seperti penyakit jantung coroner dan hipertensi,”
jelasnya.
Apa yang dilakukan oleh Nasyiatul Aisyiyah senada
dengan semangat Lazismu. Lazismu turut menjadi bagian dari gerakan yang
mensukseskan SDGs melalui program-program perbaikan gizi, pendidikan, ekonomi,
dan lain-lain.(*)
0 Comments